Jumat, 14 Desember 2012

Pengendalian Hama Pada Tanaman Gaharu

      Sebagi penghasil gaharu melalui penanaman secara monokultu adalah rentannya jenis tersebut terhadap serangan hama. Serangan hama ulat daun (Heortia vitessoidesMoore) meningkat tajam dari tahun ke tahun. Serangan tersebut menghambat pertumbuhan tanaman dan bahkan menimbulkan kematian apabila tidak ditanggulangi dengan baik. Untuk mengatasi serangan hama tersebut, harus diterapkan strategi pengendalian yang tepat baik jangka pendek, menengah dan jangka panjang

       Hama daun yang menyerang pohon penghasil gaharu adalah ulat daun jenis Heortia vitessoides MooreUlat tersebut berwarna hijau sedikit kekuningkuningan di bagian kepala dan ekor. Warna hitam yang membentuk garis terlihat terbentang dari ujung kepala sampai ekor. Akibat serangan ini, daun pohon penghasil gaharu menjadi rusak, pohon menjadi meranggas, bahkan mati. Dari hasil pengamatan di lapangan, tingkat serangan hama ulat daun di Hutan Penelitian Carita pada 2008 mencapai 100% dengan intensitas serangan daun bervariasi dari 20-100%. Pada serangan tingkat awal, terlihat permukaan daun yang muda dimakan oleh larva instar pertama. Pada stadia lebih lanjut, ulat-ulat tersebut menyerang daun-daun hingga ke pucuk pohon sehingga menyebabkan tanaman menjadi gundul.

Pengendalian Jangka Pendek
  1. Secara mekanis, pengendalian yang sangat sederhana dengan cara mengambil ulat atau telur yang ada di tanamantersebut, khususnya pada persemaian atau bibit yang baru dua tahun. Usaha pencegahan juga dapat dilakukandengan pemangkasan ranting-ranting bagian bawah pohon agar tidak dihinggapi ngengat pembawa telur ulat.
  2. Secara kimiawi, pengendalian ini dilakukan dengan penyemprotan insektisida kontak, sistemik atau denganinsektisida yang berbahan aktif mikroorganisme, seperti Beauveria bassiana atau Bacillus thuringiensis. Teknik inidikombinasikan dengan pupuk daun seperti gandasil, growmore untuk merangsang tumbuhnya tunas-tunas baru.

Pengendalian Jangka Menengah

     Pengendalian secara biologi dengan cara menyebarkan semut rangrang (Oecophylla smaradigna) pada pohon
penghasil gaharu dalam jumlah yang memadai sehingga mampu untuk memakan telur dan ulat dan ulat daun

Pengendalian Jangka Panjang
  1. Menggunakan musuh alami, dengan bantuan parasit atau predator dari ulat daun Heortia vitessoides Moore.
  2. Menggunakan teknik silvikultur, untuk mencegah agar serangan hama ulat daun tidak meluas dan berlangsung cepat. 
     Penanaman pohon penghasil gaharu dilakukan dengan teknik mencampur dengan tanaman lain, misalnya: tanaman pertanian ( jagung, singkong, cabai, kacang panjang, pisang dan lain-lain) atau tanaman hutan/perkebunan (karet, durian, kelapa sawit, coklat, pohon meranti, jati, pulai, sengon, mimba dll).